ULASAN SINGKAT SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
Jurusan Pendidikan Agama Islam
oleh : Nur Laili Rizka
Tabel Persamaan dan Perbedaan
Pendidikan islam pada masa Rasulullah di makkah dan madinah
Persamaan
|
Perbedaan
|
Membentuk
penilaian pendidikan yang bersumber dari Al-Qur an dan Hadits secara murni
|
Materi
pendidkan islam di madinah adalah materi ukhuwah, kesejahteraan sosial,
kesejahteraan keluarga kaum kerabat, dan pendidikan Hamkam
|
Pendidikan
berbentuk pelaksanaan ajaran Al-Qur an yang diteladani oleh masyarakat dari
sikap dan perilaku hidup Rasulullah
|
Lembaga
pendidikan berupa masjid dan rumah sahabat di madinah
|
Meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
|
Materi
pendidikan islam di makkah adalah materi tauhid dan pengajaran Al-Qur an
|
Persamaan
hak dan martabat sesame manusia dengan tidak membedakan antara bangsawan dan
yang tidak, yang kaya atau yang miskin, laki-laki atau perempuan, dan pejabat
atau rakyat kecil
|
Lembaga
pendidikannya adalah rumah arqom dan kuttab persamaan menggunakan kurikulum
pendidikan islam yang berupa Al-Qur an
|
2.
Surat Al-Hijr : 94
94. Maka sampaikanlah olehmu
secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah
dari orang-orang yang musyrik.
Surat Al-Insan :
24
24. Maka Bersabarlah kamu
untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang
berdosa dan orang yang kafir di antar mereka.
As-Syuara’ : 214
214. Dan berilah peringatan kepada
kerabat-kerabatmu yang terdekat,
3.
Pertumbuhan ilmu pengetahuan mulai
tumbuh dan berkembang semenjak Al-Qur an sebagai kitab suci, mulai
dikodifikasikan atau diadakan suatu pembukuan. Hal ini dikerjakan oleh Zaid bin
Tsabit atas perintah khalifah Abu Bakar As-Shiddiq. Namun pertumbuhan ini
mencapai puncaknya pada masa Khalifah Utsman bin Affan, pembukuan ini
diperbanyak menjadi 6 buah dan disebarkan di berbagai wilayah, yaitu ke kufah,
basrah, damsiq, mekkah, madinah, dan yang sebuah lagi di rumah khalifah.
Al-Qur an yang
merupakan sumber dan dasar-dasar ilmu pengetahuan tersebut, sangat diperhatikan
oleh para sahabat maka mereka berusaha menafsirkan Al-Qur an sesuai dengan
perkembangan alam pikiran mereka, serta kemajuan umat itu pada masanya. Dari
kegiatan ilmiah para sahabat inilah yang kemudian dilanjutkan oleh khalifah dan
para cerdik-pandai islam untuk melahirkan berbagai ilmu dunia maupun ilmu
agama. Ilmu agama dihasilkan dengan cara ijtihad dari kitab suci dan sunnah
rasul dalam mengahadapi permasalahan umat. Ilmu dunia mereka galih dengan cara
mengadakan riset terhadap potensi dan gejala alamiah.
4.
a). Pola pendidikan Bani Umayyah :
-
di zaman pemerintahan bani umayyah,
pendidikan bagi keluarga khalifah dilakukan secara individual. Para pendidik
khusus didatangkan ke istana khalifah untuk mendidik anak-anaknya. Baik kepada
para pendidik dan kepada anak-anaknya, dinasehatkan agar tetap berpegang teguh
kepada tradisi arab dan islam.
-
Karya ulama’ dan penulis-penulis
tentang pendidikan juga mencerminkan pemikiran pendidikan yang berorientasi
pada tradisi dan agama ini.
·
Para penguasa bani umayyah
kebanyakan bukanlah ahli ilmu dan agama. Dengan demikian fanatic arab dan islam
lebih mengarah pada tingkah laku politik dan bukan tingkah laku agama. Sikap
fanatic ini mendorong para ulama’ dan ahli pendidikan menekuni kajian yang
berhubungan dengan tradisi arab dan islam seperti bidang sastra arab, Hadits
dan Tafsir. Mereka berusaha menjaga otensitas pemikiran tersebut agar tidak
dipengaruhi pemikiran non-arab. Selain itu juga dilakukan pemikiran mengenai
aspek-aspek pendidikan akal, hati dan jasmani.
b). Pola
pendidikan Bani Abbasiyah :
-
Upaya untuk menumbuh kembangkan ilmu
pengetahuan tampaknya dipermudah oleh sejumlah factor pendukung yang cukup
potensial. Pertama, secara politis terliaht kekuasaan islam sedang
berada dalam puncak kekuatannya. Kedua, wilayah koloni baru yang demikian
luasnya memberi dukungan sumber dana yang besar. Ketiga, para penguasa
umumnya memilikiminat terhadap keilmuan, sehingga kegiatan-kegiatan kajian
ilmuwan, secara tidak langsung terkait dengan kepentingan kerajaan. Empat, tumbuhnya
semacam kecenderungan baru dalam pemikiran rasional dikalangan ilmuwan muslim.
Semangat ini mendorong para ilmuwan untuk mengkaji karya-karya asing yang
bermanfaat. Dan dlam kemungkinan-kemungkinan tertentu mengakomodasikannya
dengan prinsip-prinsip ajaran islam.
0 komentar:
Posting Komentar