Pages

Minggu, 22 Desember 2013

   
ULASAN SINGKAT SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM
Jurusan Pendidikan Agama Islam
oleh : Nur Laili Rizka

      Tabel Persamaan dan Perbedaan Pendidikan islam pada masa Rasulullah di makkah dan madinah
Persamaan
Perbedaan
Membentuk penilaian pendidikan yang bersumber dari Al-Qur an dan Hadits secara murni
Materi pendidkan islam di madinah adalah materi ukhuwah, kesejahteraan sosial, kesejahteraan keluarga kaum kerabat, dan pendidikan Hamkam
Pendidikan berbentuk pelaksanaan ajaran Al-Qur an yang diteladani oleh masyarakat dari sikap dan perilaku hidup Rasulullah
Lembaga pendidikan berupa masjid dan rumah sahabat di madinah
Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah
Materi pendidikan islam di makkah adalah materi tauhid dan pengajaran Al-Qur an
Persamaan hak dan martabat sesame manusia dengan tidak membedakan antara bangsawan dan yang tidak, yang kaya atau yang miskin, laki-laki atau perempuan, dan pejabat atau rakyat kecil
Lembaga pendidikannya adalah rumah arqom dan kuttab persamaan menggunakan kurikulum pendidikan islam yang berupa  Al-Qur an

2.      Surat Al-Hijr : 94
94.  Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.
            Surat Al-Insan : 24
24.  Maka Bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antar mereka.
            As-Syuara’ : 214
214.  Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat,
3.      Pertumbuhan ilmu pengetahuan mulai tumbuh dan berkembang semenjak Al-Qur an sebagai kitab suci, mulai dikodifikasikan atau diadakan suatu pembukuan. Hal ini dikerjakan oleh Zaid bin Tsabit atas perintah khalifah Abu Bakar As-Shiddiq. Namun pertumbuhan ini mencapai puncaknya pada masa Khalifah Utsman bin Affan, pembukuan ini diperbanyak menjadi 6 buah dan disebarkan di berbagai wilayah, yaitu ke kufah, basrah, damsiq, mekkah, madinah, dan yang sebuah lagi di rumah khalifah.
Al-Qur an yang merupakan sumber dan dasar-dasar ilmu pengetahuan tersebut, sangat diperhatikan oleh para sahabat maka mereka berusaha menafsirkan Al-Qur an sesuai dengan perkembangan alam pikiran mereka, serta kemajuan umat itu pada masanya. Dari kegiatan ilmiah para sahabat inilah yang kemudian dilanjutkan oleh khalifah dan para cerdik-pandai islam untuk melahirkan berbagai ilmu dunia maupun ilmu agama. Ilmu agama dihasilkan dengan cara ijtihad dari kitab suci dan sunnah rasul dalam mengahadapi permasalahan umat. Ilmu dunia mereka galih dengan cara mengadakan riset terhadap potensi dan gejala alamiah.
4.      a). Pola pendidikan Bani Umayyah     :
-          di zaman pemerintahan bani umayyah, pendidikan bagi keluarga khalifah dilakukan secara individual. Para pendidik khusus didatangkan ke istana khalifah untuk mendidik anak-anaknya. Baik kepada para pendidik dan kepada anak-anaknya, dinasehatkan agar tetap berpegang teguh kepada tradisi arab dan islam.
-          Karya ulama’ dan penulis-penulis tentang pendidikan juga mencerminkan pemikiran pendidikan yang berorientasi pada tradisi dan agama ini.
·         Para penguasa bani umayyah kebanyakan bukanlah ahli ilmu dan agama. Dengan demikian fanatic arab dan islam lebih mengarah pada tingkah laku politik dan bukan tingkah laku agama. Sikap fanatic ini mendorong para ulama’ dan ahli pendidikan menekuni kajian yang berhubungan dengan tradisi arab dan islam seperti bidang sastra arab, Hadits dan Tafsir. Mereka berusaha menjaga otensitas pemikiran tersebut agar tidak dipengaruhi pemikiran non-arab. Selain itu juga dilakukan pemikiran mengenai aspek-aspek pendidikan akal, hati dan jasmani.
b). Pola pendidikan Bani Abbasiyah :
-          Upaya untuk menumbuh kembangkan ilmu pengetahuan tampaknya dipermudah oleh sejumlah factor pendukung yang cukup potensial. Pertama, secara politis terliaht kekuasaan islam sedang berada dalam puncak kekuatannya. Kedua, wilayah koloni baru yang demikian luasnya memberi dukungan sumber dana yang besar. Ketiga, para penguasa umumnya memilikiminat terhadap keilmuan, sehingga kegiatan-kegiatan kajian ilmuwan, secara tidak langsung terkait dengan kepentingan kerajaan. Empat, tumbuhnya semacam kecenderungan baru dalam pemikiran rasional dikalangan ilmuwan muslim. Semangat ini mendorong para ilmuwan untuk mengkaji karya-karya asing yang bermanfaat. Dan dlam kemungkinan-kemungkinan tertentu mengakomodasikannya dengan prinsip-prinsip ajaran islam.  



0 komentar:

Posting Komentar